Home » » JANGAN BERDEBAT DI HAJI

JANGAN BERDEBAT DI HAJI

Oleh : Muhammad Nasril* | 

Ibadah haji mengandung nilai yang begitu banyak, diantaranya mendidik manusia untuk menunaikan ibadah dengan sempurna dan seefektifnya. Karena itu, Allah berfirman: “Barangsiapa yang berkewajiban haji, maka janganlah ia melakukan rafats, kefasikan, dan debat (kusir) dalam ibadah hajinya, dan apapun yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa, maka bertakwalah kepada-Ku, hai orang-orang yang berakal" (QS. Al-Baqarah:197). Rasulullah SAW juga bersabda : “Haji yang mabrur itu, tiada balasan lain baginya kecuali surga” (Muttafaqun Alaih). Ini semua mendidik manusia untuk menjaga kualitas ibadahnya. Seharusnya bagi yang mendapat panggilan ini bisa memanfaatkan kesempatan emas tersebut untuk meraih haji yang mabrur.

Ibadah haji merupakan ibadah yang sangat dirindukan oleh semua umat Islam, dengan tujuan untuk mendapat haji mabrur, serta meraih keutamaan dan sempurnanya rukun Islam yang kelima. Indonesia salah satu negara daftar tunggu jamaah haji yang paling banyak. Ada sebagian telah mampu dari sisi ekonomi, namun tetap harus sabar menunggu porsi (jadwal) untuk berangkat. Ibadah haji salah satu jihad maliyah (harta), yang juga membutuhkan perjuangan badaniah (Fisik) yang luar biasa. Alhamdulillah, untuk tahun ini Indonesia memberangkatkan sekitar 168.800 -jamaah ke tanah suci, di mana mereka telah bertahun-tahun menunggu jatah ini. Meskipun, jumlah jamaah haji dipangkas 20% tahun ini oleh pemerintah Arab Saudi, Indonesia tetap menjadi negara terbesar di dunia dalam jumlah jamaah haji.

Moment Ibadah Haji bisa dikatakan ajang berkumpulnya umat Islam, di mana seluruh muslim dunia menuju Makkah Mukarramah. Ramainya, muslim dari seluruh dunia berkumpul disana tentu melahirkan aneka ragam pemahaman dalam menjalan ritual ibadah, berbagai aplikasi mazhab kita temukan di sana, betapa indahnya Islam yang memilki khazanah keilmuan yang hebat. Umat Islam di seluruh dunia, yang telah sampai ke Arab Saudi semua tertuju ke padang Arafah pada tgl 09 zulhjjjah sebagai inti dari pelaksanaan ibadah haji.

Tentunya jamaah haji dari Indonesia, datang dari berbagai provinsi, tinggal di maktab (hotel), dalam satu kamar diisi oleh beberapa orang. Kemana pun menjumpai orang, sehingga sering menimbulkan perbincangan. Kadang perbincangan yang meluas dan negatif sehingga melahirkan perdebatan, bisa disebabkan perbedaan mazhab. perbedaan dalam melaksanakan ibadah atau perbedaan dalam bidang politik dan hal-hal lainnya yang bisa menyebabkan perbedaaan, sesama jamaah Indonesia bisa melahirkan perbedaan sehingga menghasilkan perbedebatan. Bahkan ketika menuju ke masjidil haram kadang disana didapatkan imam shalat tidak menjaharkan dalam membaca bismillah, atau di Mesjid Nabawi tidak dibaca qunut pada saat shalat subuh, atau pada saat mabit. Ada yang beranggapan, ini Mina jadid dan ini Mina Qadim, dan cenderung menyalahkan pemerintah Saudi, padahal mereka lebih mengetahui tentang letak daerahnya. Perbedaan seperti ini di haji tidak bisa dihindarkan, akan tetapi Allah telah mewanti-wanti kita untuk tidak melakukan debat kusir yang bisa menghalangi mabrurnya haji kita.

Islam memiliki khazanah keilmuan yang sangat luas sehingga jangan terlalu cepat menyalahkan saudara saudara kita ketika melihat mereka berbeda dengan kita, dan jangan membuka peluang untuk berdebat di haji, jadikan perjalanan ibadah haji ini sebagai rihlah Ilmiah dan Imaniah. Kadang di negara kita hanya mempelajari mazhab tertentu saja, banyak kitab yang belum habis kita baca, banyak ayat al-Qur an belum kita pahami dan banyak Sunnah belum kita amalkan. Dengan adanya perjalanan ini, ketika menemukan suatu yang baru atau berbeda dengan yang diketahui selama ini, jangan cepat menganggap itu keliru. Akan tetapi, jadikan bahan intropeksi untuk menambah keilmuan. Anugerah yang indah bisa mendapatkan ilmu, dan pengalaman baru dalam perjalanan haji ini.

Untuk menghindari kata-kata keji, perbuatan fasiq dan jidal di haji, perbanyaklah zikir dan gunakan kesempatan singkat tersebut untuk meningkatkan ibadah, baik yang wajib maupun yang sunnah, perbanyaklah menetap dimasjidil haram pada saat di Makkah karena kelebihannya mencapai 10.000 kali dan perbanyaklah i tikaf dan shalat jamaah di mesjid nabawi pada saat di Madinah.

Harapan dari ibadah haji yaitu haji yang mabrur bukan haji yang mahjur, untuk itu hilangkanlah segala hal yang dapat menghalangi mabrur haji, tujuan haji bukan untuk title pada saat kembali kedaerah. Sedangkan anjuran untuk tidak rafas, tidak fusuq dan tidak jidal juga harus diaplikasikan setelah ia kembali ke negaranya. Perbedaan pendapat dalam islam menjadikan khazanah keilmuan islam sangat indah, Hargailah perbedaan ,karena perbedaan pendapat ini sudah ada sejak dahulu dan dicontohkan sikap yang baik oleh ulama-ulama kita.

* Penulis adalah Penghulu pada KUA Kecamatan Nisam Aceh Utara

0 komentar:

Posting Komentar

Mari Bersilaturrahmi di Facebook
Klik Tombol Suka/ Like

Kalau Sudah, Silahkan Tutup Pesan ini. Terima Kasih :)